5 Poin Utama Manajemen Keuangan Keluarga dan Usaha



Masih banyak orang yang yang menganggap tidak begitu penting tentang manajemen keuangan. Padahal, Dengan manajemen keuangan yang Buruk, Baik itu untuk keluarga maupun usaha akan selalu kekurangan meski pendapatan besar.

Tidak sedikit orang juga mengeluh tentang bagaimana caranya manajemen keuangan yang baik. Sebenaranya, tidak ada aturan baku dalam mengelola keuangan. Tetapi itu tergantung kebiasaan dan pengaturan gaya hidup anda.

Berikut ini adalah 5 poin utama dalam mengatur keuangan dengan baik. Yuk, simak!

1. Rencana Anggaran

Sebagaian orang mungkin menganggap bahawa rencana anggaran tidak terlalu penting. Tentu saja anggapan tersebut tidak tepat.

Sebenarnya dengan anda membuat rencana keuangan ternyata sangat mempengaruhi jalan hidup anda kedepanya. Terlebih lagi jika anda sudah menikah, dan bahkan sudah memiliki anak. Rencana keuangan ini akan sangat dibutuhkan.

Mengurus rumah tangga tidaklah mudah, anda harus memikirkan kehidupan dua orang (atau lebih) dalam satu waktu. Mulai dari memasak, membersihkan rumah, merawat anak, hingga memenuhi kebutuhan pendidikan anak.

Oleh karena itu, sekarang saatnya bagi anda pemuda dan pemudi mulai membuat rencana keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Hitung-hitung belajar dalam manajemen keuangan sebelum hidup berumah tangga.

Dalam membuat anggaran, anda harus melakukannya dengan teliti dan hati-hati supaya tidak ada ketimpangan pada perencanaan yang telah anda atur.

Begitu banyak ahli keuangan yang mengakui bahwa menyusun rencana keuangan merupakan tahap paling penting dalam manajemen keuangan. Mereka membuat anggaran dengan mengalokasikan pemasukan ke dalam beberapa kebutuhan dan keinginan.

Ditambah lagi, para ahli keuangan menyarankan pembuatan akun rekening berbeda untuk memisahkan kategori pengeluaran yang ada. Misalnya, rekening untuk berbelanja tentu beda dengan rekening untuk membayar tagihan, dan sebagainya.

2. Mencatat Pengeluaran

Poin kedua yaitu pencatatan pengeluaran. Kegiatan ini juga tidak kalah penting dalam manajemen keuangan.

Para pebisnis kerap meminta seluruh karyawan mencatat pengeluaran sekecil apa pun atas barang atau jasa yang digunakan. Tujuannya untuk mengetahui kemana uang mereka pergi, apakah sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat atau tidak.

Selain itu, keuangan perusahaan akan lebih tertata rapi. Pun kalau ada kesalahan, pelacakan akan lebih mudah dilakukan.

Pencatatan ini sangatlah berguna sebagai tolok ukur perusahaan dan analisis kondisi keuangan. Tentu saja, akan lebih mudah jika kamu yang melakukannya secara personal.

Dengan membuat pencatatan pengeluaran, kamu bisa mengetahui pola dan kondisi keuangan nyata milikmu sendiri secara lebih detil. Kamu juga bisa mengestimasi berapa banyak uang yang kamu alokasikan ke tabungan.

Jika kamu tidak menerapkan kebiasaan ini, bisa dipastikan kamu selalu merasakan ‘tanggal tua’ di setiap akhir bulan.

3. Membuat Laporan Keuangan

Setelah anda mencatat pengeluaran, Sebaiknya anda membuat laporan keuangan, Supaya keuangan anda menjadi lebih terstruktur.

Tidak hanya bisnis yang harus memiliki laporan finansial, setiap individu juga perlu memilikinya. Termasuk anda yang sudah berkeluarga dan memiliki anak, laporan keuangan akan sangat berguna.

Laporan keuangan biasanya terdiri dari informasi yang terkait dengan posisi keuangan, kinerja, hingga perubahan posisi keuangan yang terjadi, termasuk jumlah kesetaraan antara pemasukan dan pengeluaran.

Laporan keuangan ini bisa menjadi bahan evaluasi di bulan berikutnya bila terjadi ketimpangan jumlah antara pemasukan dan pengeluaran dalam satu bulan penuh.

Dengan memiliki laporan keuangan, anda bisa memanfaatkannya untuk mengetahui kondisi finansial anda setiap bulannya. Serta, bisa menjawab pertanyaan “Apakah anda termasuk seseorang yang pandai dalam manajemen keuangan atau tidak?”

Nah, semakin rajin anda membuat laporan keuangan, anda akan semakin terbiasa mengatur keuangan yang masuk dan juga keluar.

4. Melakukan Kontrol Internal

Poin manajemen keuangan selanjutnya adalah melakukan kontrol internal. Apa maksudnya kontrol internal?

Umumnya, untuk mencapai sebuah tujuan keuangan atau kebebasan finansial, akan ada berbagai rintangan dan hambatan yang beberapa di antaranya tidak dapat dikendalikan.

Rintangan yang tidak terprediksi itulah yang harus difokuskan. Mulailah belajar untuk mengontrol diri akan sesuatu yang sebenarnya tidak ingin dilakukan.

Jika menilik definisinya, kontrol internal merupakan tindakan yang diambil guna mendeteksi, mencegah, serta memperbaiki ancaman yang berada di dalam kendali ataupun di luar kendali.

Walau tidak dapat dipungkiri bahwa akan terasa sulit mengontrol sesuatu yang berada di luar kendali, seperti saat anda sakit dan harus mengeluarkan banyak uang untuk rawat inap dan membeli obat-obatan.

Tapi, anda bisa berusaha mencegah hal itu terjadi, contohnya dengan meminum vitamin dan buah-buahan agar kesehatan tetap terjaga dengan baik.

Secara kasarnya, dalam manajemen keuangan, anda membutuhkan kontrol internal dalam memeriksa laporan keuangan, membatasi akses pengeluaran, dan melakukan rekonsiliasi.

5. Memanfaatkan Teknologi Finansial

Poin terakhir adalah memanfaatkan teknologi digital. teknologi dibutuhkan dalam manajemen keuangan. Dengan tujuan, sebagai pendukung berjalannya finansial yang baik sesuai dengan harapan.

Para pebisnis kerap menggunakan teknologi dalam pengembangan usahanya, termasuk manajemen keuangan yang ada di dalamnya.

Saat ini, sudah begitu banyak teknologi finansial yang bisa dimanfaatkan demi tercapainya tujuan keuangan yang dibuat sedemikian rupa. Misalnya, dengan aplikasi manajemen keuangan, perusahaan akan lebih mudah mengelola arus kas dan akuntansi.

Di era digital seperti sekarang, Anda sudah bisa memanfaatkan software akuntansi yang memungkinkan Anda menganalisis kondisi keuangan secara cepat dan tepat melalui informasi yang disajikan. Anda pun akan lebih hemat waktu sehingga bisa menggunakannya untuk hal-hal lain yang lebih krusial.

Posting Komentar